SELAMAT DATANG DI DUNIA FISIKA

Semoga di sini anda mendapatkan yang anda butuhkan......

Sabtu, 03 Maret 2012

Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

 Taukah kamu ?
Manusia adalah makhluk yang paling rakus di muka bumi ini. Tidak ada kepuasan untuk apa yang telah dimilikinya. Kebutuhan duaniawi yang terus meningkat dan tak habis - habisnya, mendorong manusia untuk melakukan segala cara guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Teman - teman tau gak, akhir - akhir ini sering terjadi perubahan iklim yang diakibatakan oleh pemanasan global. Keadaan ini menjadi isu hangat ayng menarik perhatian dunia. Pemanasan global yang terjadi saat ini, bukan secara kebetulan saja atau bim salabim, plong,, jadilah panas. BUKAN. semua itu lagi - lagi karena ulah manusia yang tidak henti - hentinya dalam memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri. Misalnya orang - orang yang membangun perusahaan dengan merusak lahan/ hutan dan membinasakan hutan disekitarnya, asap pabrik - pabrik yang mengolah bahan - bahan mentah membuat lingkungan sekitarnya terkena polusi udara, belum lagi limbah - limbah pabrik yang dibuang sembarangan ke sungai - sungai atau ke laut lepas yang membinasakan habitat dan populasi sekitarnya, belum lagi asap - asap kenderaan yang semakin lama semakin meningkat dan hal - hal simple lainnya misalnya kebutuhan rumah tangga yaitu AC, kulkas, komputer, dan kegiatan memasak. Itu semua adalah kebutuhan manusia yang tisak ada akhirnya, sehungga yang menjadi korban sesungguhnya saat ini adalah bumi kita. Bumi ini harus menanggung semua ulah tangan - tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Lihat, akibat samua ulah manusia itu, konsentrasi gas karbondioksida dan gas - gas lainnya di atmosfer meningkat drastis. Kenaikan konsentrasi gas karbondioksida ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuh - tumbauhan dan laut untuk meng-absobs-nya.Hal semacam ini kita kenal sebagai ' efek rumah kaca '.
Sebenarnya, efek rumah kaca yang normal menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia. Karena jika tidak ada efek rumah kaca, maka suhu permukaan bumi menjadi 33o C. Namun, karena adanya kegiatan manusia yang telah disebutkan tadi, menyebabkan suhu bumi meningkat drastis (Pengukuran kadar karbondioksida yang dilakukan oleh Observatorum Mauna Loa menunjukkan kenaikan kadar karbondioksida yang signifikan dari 313 ppm ( parts per million ) pada tahun 1960 menjadi 375 ppm pada tahun 2005).
Keadaan ini dianalogikan pada mobil yang diparkir di tempat parkir terbuka pada siang hari yang terik. Ketika kita kembali ke mobil di sore hari, biasanya suhu di dalam mobil lebih panas dibandingkan suhu di luar. Hal ini dikarenakan sebagian energi panas dari matahari telah diserap oleh bagian - bagian mobil yang ada di dalam mobil, seperti kursi mobil, dashboard dan karpet mobil. Ketika benda - benda tersebut melepaskan energi panas yang diserap dari matahari tadi, tidak semuanya dapat keluar melalui jendela, sebagian dipantulkan kembali ke bagian mobil. Penyebabnya adalah perbedaan panjang gelombang matahari yang masuk ke dalam mobil dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh benda - benda yang ada di dalma mobil. Sehingga jumlah energi yang masuk lebih banyak daripada energi yang keluar dan keadaan ini mengkibatkan kenaikan bertahap pada suhu di dalam mobil.
Begitu juga pada bumi. Akibat kegiatan manusia tersebut di atas, terjadi peningkatan gas karbondioksida dan gas - gas lain yang berda di atmosfer dan menyebabakan meningkatnya suhu permukaan bumi. Sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi, ada yang diserap dan ada yang tidak terserap. Sinar yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali, berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari kondisi normal. Inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata di permukaan bumi dan terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomali - anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya. Dan keadaan ini sangat membahayakan kehidupan masa depan makhluk hidup.

Karena itu, yuk kita ubah pola pikir kita untuk membangun bumi kita yang baru menuju masa depan yang indah. Tanamkan sedini mungkin kebersihan lingkungan, awali dengan menanam pohon di sekitar pekarangan rumah, dan hindari mengkonsumsi alat - alat elekronik rumah tangga yang berlebihan. Dan yang paling penting, jangan merusak hutan, kalaupun harus menebang hutan, pilihlah pohon yang layak ditebang dan tanam kembali pohon yang baru agar hutan tetap terjaga. Dan masih banyak cara lain bagi kita untuk ' save our world'. Mulailah dari diri sendiri, jangan menunggu perubahan dari orang lain.
Saya sudah melakukannya, sudahkah Anda ?